Rangin kegemaranku hihihi.... |
Yang jualan biasanya bapak-bapak tua, dagangannya dipikul.
Bentuk cetakan kuenya seperti cetakan kue pukis, jadi bentuknya seperti pukis, tapi warnanya putih, rasanya gurih banget, dan makannya ditutul pake gula pasir.... wow... enak banget....
Semenjak pindah ke Banyuwangi, baru sekali beli, itu pun sudah lebih dari 10 tahun yang lalu. Karena itu kepingiiiiiin banget merasakan lagi makan rangin.
Sampai browsing cari-cari resepnya di google, yang ada kue rangi, tapi kok makannya pakai gula merah ya???
Hiks hiks pantang menyerah, akhirnya kemudian baru tahu kalau rangin itu nama lainnya KUE PANCONG. Aha.... dapat satu resep yang sepertinya menarik, aku coba bikin walaupun hanya dengan cetakan poffertjes yang kupunya, dan.... oooooohhhh..... serasa kenangan masa kecilku kembali lagi..... benar-benar nikmat luar biasa.... Hmmmm terpuaskan juga akhirnya makan rangin, makanan favorit masa kecilku hehehe....
Oya, bulan Februari lalu, aku sempat ke Jember, refreshing bareng keluarga. Waktu ke toserba Matahari, di depannya banyak yang jualan rangin ini. Aku coba beli, murah sih, per buahnya 500 rupiah saja. Hanya saja rasanya tidak sesuai harapan. Masih jauh lebih enak buatan sendiri. Sepertinya nggak pakai kelapa muda, tapi pakai kelapa yang sudah tua dan hanya sedikit sekali, jadi kurang gurih, dan kurang garing juga, jadi waktu dimakan pinggirnya nggak kriuk-kriuk lagi....
Yah... biar bagaimanapun ternyata lebih enak buatan sendiri ya hehehe....
Oya, kalau membeli kelapa untuk rangin ini, biasanya aku ke tukang jualan es degan, beli 1 buah, minta yang agak muda, minta tolong dikerok sekalian, dan airnya dibungkus plastik. Biasanya sih 1 buah degan bisa jadi 2 kali membuat rangin (2 resep), yang separuhnya disimpan di freezer saja supaya bisa disimpan lama. Lalu air kelapanya, bisa dibuat macam-macam, seperti empal, ayam kalasan, atau kopyor sintetis. Jadi tidak ada yang terbuang, semua bisa terpakai hehehe.... ^_^
Ini dia resepnya:
KUE PANCONG
http://resep.dekap.com/kuepancong.php
Bahan :
200 gr kelapa yang tidak terlalu tua
200 gr tepung beras
1½ sdt garam
600 ml santan dari 1 butir kelapa
2 sdm minyak goreng untuk olesan
Cara Membuat:
- Kupas kulit ari (luar) kelapa, parut memanjang, peras sedikit santannya supaya tidak terlalu basah. Campur jadi satu bersama tepung dan garam. Masukkan santan sedikit demi sedikit sambil diaduk rata.
- Panaskan cetakan kue pancong yang tertutup. Cetakan cukup panas bila adonan mendesis jika diteteskan. Setelah panas, olesi cetakan dengan minyak.
- Masukkan adonan ke dalam cetakan hingga penuh, lalu tutup. Panggang dengan api kecil hingga matang, lepaskan dari cetakan selagi panas.
- Sajikan panas/hangat dengan taburan gula pasir diatasnya.
Catatan:
- Untuk kelapanya, kalau bisa yang agak muda, jangan yang sudah keras ya, nanti jadi nggak enak. Lebih baik kemudaan (pakai kelapa muda), jadinya jauh lebih enak.
- Aku tidak punya cetakan kue pancong, jadi memanfaatkan mini snack maker yang ada, jadinya bentuknya setengah bulat telur, tapi rasanya tetap enaaaak banget deh....
- Karena mini snack maker bahannya sudah antilengket, nggak perlu dioles minyak lagi ya... Waktu mengeluarkan juga tinggal dibalik wajannya, bluk... langsung deh pindah ke piring semuanya ^_^
- Setengah resep ini bisa untuk 3-5 orang makan kenyang deh kecuali kalau yang porsi perutnya dobel hahahaha.....
Catatan tambahan 12 April 2013:
Aku menambahkan beberapa buah foto, yaitu saat aku sudah punya cetakan kue pukis, aku membuat rangin dengan cetakan kue pukis ini. Hasilnya makin maknyuss deh.... ^_^
versi Jakartanya kue Rangin namanya kue Ranggi. dan diberi topping lelehan gula kelapa dicampur cairan sagu. Jd agak lengket tapi manis. nyeemm enak sekali untuk buka puasa.
ReplyDeleteWaah,,, dapat juga resep kue rangin. Jajanan masa kecilku. Kebetulan aku juga cuma punya cetskan takoyaki,,,mirip2 poffertjess lah. mau coba juga aah,,, ijin copaz, ya mbak irene. Thank you
ReplyDeleteMari-mari dicoba.... sama, jajanan masa kecil saya juga hehehe.... semoga cocok ya dengan resepnya.... nggak masalah cetakannya, yang penting rasanya.... ^_^
Deleteistimewa
ReplyDelete