BLOG ini adalah karya pribadi saya. Karena itu mohon untuk TIDAK menggunakan/mengcopy/mengedit foto-foto yang ada di blog ini dan memanfaatkannya untuk keperluan komersial/umum tanpa ijin tertulis dari saya. Jika ingin mengcopy-paste isi maupun foto yang ada di blog ini untuk keperluan pribadi, diharapkan menyebutkan sumber dan link asal.

"JANGAN ASAL COPY-PASTE karena BLOG JUGA ADALAH HASIL KARYA CIPTA. Biasakan untuk meminta ijin kepada pemilik karya atau paling tidak menyebutkan sumber asal." (Sumber: JACP. http://anotherfool.wordpress.com/jacp/ )


Monday, March 4, 2013

CAKE KUKUS PUTIH TELUR


 



Kali ini aku mau membagikan sebuah resep yang (lagi-lagi) menggunakan putih telur sebagai bahan utamanya, yaitu cake kukus putih telur.
Cake kukus ini teksturnya lembut dan moist. Bisa dikukus menggunakan loyang, atau menggunakan cetakan cupcake. Cara membuatnya kurang lebih sama dengan membuat sponge cake pada umumnya, hanya saja diberi tambahan air, agar kelembabannya bertambah.
Resep ini bisa dijadikan resep dasar dan dimodifikasi, misalnya tidak menggunakan pewarna, tapi menggunakan essence sesuai keinginan kita, atau diganti dengan larutan kopi, sari buah, dan sebagainya. Sehingga dari satu resep ini bisa tercipta varian rasa kue yang berbeda-beda ^_^
Berikut ini resepnya ya....



CAKE KUKUS PUTIH TELUR
By: Irene Susianto

 
Bahan :
500 ml putih telur
400 gr gula castor
25 gr emulsifier
100 ml air
300 tepung terigu
25 gr maizena
25 gr susu bubuk
100 gram margarine, lelehkan
Pewarna merah dan hijau

 
Cara membuat : 
- Panaskan kukusan sampai air mendidih, kecilkan api.
- Mixer putih telur sampai agak mengembang, masukkan gula pasir,mixer lagi, masukkan emulsifier dan air, mixer sampai kental.
- Matikan mixer. Masukkan tepung terigu, maizena dan susu bubuk sedikit demi sedikit, aduk rata.
- Masukkan margarine cair, aduk balik hingga rata
- Bagi adonan menjadi 3.
- Adonan pertama biarkan tetap berwarna putih, adonan kedua beri sedikit pewarna hijau, dan yang ketiga diberi sedikit pewarna merah.
- Masukkan adonan pertama ke dalam loyang 24x24X5 atau loyang bulat 26X6 yang telah dioles margarine, lalu kukus di dalam klakat.
- Kukus selama 10 menit dengan api sedang atau agak kecil.
- Tes tusuk, apabila sudah matang, masukkan adonan kedua, kukus lagi selama 10 menit.
- Tes tusuk lagi, apabila sudah matang, masukkan adonan ketiga, kukus lagi selama 20 menit atau hingga matang.
- Angkat dari kukusan, balik ke rak kawat, dinginkan, potong-potong.

 
Tidak sulit bukan membuatnya? Yang perlu diperhatikan dalam membuat sponge cake yang menggunakan emulsifier adalah, emulsifiernya harus dalam keadaan bagus. Kalau tidak, bisa-bisa adonan bukannya mengental malah justru jadi cair karena overmix.
Yuk mari dicoba.... ^_^

31 comments:

  1. Resepnya udah saya coba, hasilnya enak. Anakku suka.Saya pake loyang bulat ukuran 16x7cm, jadi 2 loyang. Bu, kl mau pake loyang yg 30x10cm itu jadinya brp loyang y? Trus loyangnya diolesi mentega g? kmrn sy cb g diolesi, eh pas dibalik ada yg kraket diloyangny,jd bolunya kroak dikit,hehe. Bu, saya ijin copy resepnya y.Thx bgt atas kemurahan hati ibu untuk berbagi resepnya. Skr aku jd coba2 terrtarik coba resepnya(biasanya saya coba resep, hasilnya ga memuaskan).

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sip deh kalau sudah dicoba... ^_^
      Kalau loyang 30X10 bisa jadi 2 loyang. Patokan saya, untuk resep cake dengan putih telur saja, kalau loyang 30X10 (tingginya 4-5cm) biasanya pas untuk resep dengan 250gram putih telur.
      Untuk kue-kue yang dikukus harus dioles ya loyangnya, kalau tidak pasti akan lengket memang... Selain dioles margarin, sekarang ada olesan khusus untuk loyang, warnanya putih susu dan agak kental. Merk yang saya tahu ada Olex dan Carlos. Mungkin di toko bahan kue di sana bisa ditanyakan, jadi nggak ribet. Lebih praktis menggunakan olesan khusus loyang ini...
      Monggo dicopy resepnya, senang jika cocok apalagi bisa untuk dijual juga hehehe... ^_^

      Delete
  2. ngisi adonan ke loyangnya penuh ya mba?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cakenya kan ada 3 lapis, jadi tidak mungkin ketiganya langsung diisikan sekaligus... ini cake kukus, bukan panggang. Diikuti saja dulu resepnya sambil dipraktekkan, pasti akan lebih mudah dipahami maksudnya... ^_^

      Delete
  3. Emmulsifier tu apa ya trus beli dimana

    ReplyDelete
    Replies
    1. emulsifier tu buat bikin kue, carinya ya di toko bahan kue atau di spm. Kalau Anda bisa buka blog ini, tentunya bisa juga browsing untuk mencari apa itu arti dan manfaat emulsifier, beserta segala macam merk yang beredar di Indonesia. Maaf kalau berkomunikasi online harap yang agak sopan, bukan karena saya ingin dihormati. Ini berlaku kepada siapa saja, bukan hanya di blog ini. Nada bertanya Anda seperti sedang bertanya kepada seorang pembantu saja layaknya....

      Delete
  4. Mbak..mau nanya..kalau putih telurnya sdh dimasukin di kulkas masih bisa digunakan lagi ga utk membuat kue ini...thx

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh tidak masalah, saya memang seringnya banyak stok putih telur di kulkas. Kalau saya malah tidak perlu dibiarkan di suhu ruang, asalkan putih telur masih baik kondisinya, dimixer tetap akan mengembang biarpun dalam keadaan dingin kok....
      Putih telur yang disimpan di kulkas, bisa bertahan sampai sebulan atau lebih, dengan catatan kondisi kulkas masih baik dan temperaturnya cukup dingin ya....
      Semoga bermanfaat ^_^

      Delete
  5. taunya gmn ya mb kalo putih telur itu msh baik/gaknya?
    trus aku nyimpen sisa putih telurnya cuma taro dimangkok gitu aja tanpa ditutupin, apa msh bs dipake?
    thanks before mb :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tekstur masih kental, tidak encer dan tidak berbau.
      Dicoba saja dilihat kembali, apakah masih baik kualitasnya.
      Sama-sama...

      Delete
  6. mbak Irene, makasih banget ya untuk resepnya. Udah saya coba dan berhasil dengan sukses, kuenya menul-menul dan lembuuutt banget. Begitu matang langsung habis diserbu orang2 rumah, yg bikin malah gak kebagian sama sekali (udah kebiasaan kali ya ^^), tapi kemarin agak saya modif resepnya. Untuk warna hijaunya, saya pakai pasta pandan karena ortu dan eyang suka sekali dengan aroma pandan, kemudian saya juga tambahkan keju cheddar karena ponakan2 semuanya adalah penggila keju. But over all, resepnya mantap abis. Sekali lagi, terima kasih banyak ya mbak ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama... saya senang sekali jika apa yang saya bagikan ini bisa bermanfaat ^_^

      Delete
  7. mba irene mau tanya nih.. kalo misalkan gula castornya diganti dg gula halus biasa bisa ngga ya?trimakasih :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gula castor adalah gula pasir yang butirannya agak kecil-kecil, jadi kalau tidak ada, diganti gula pasir biasa saja tidak apa-apa kok. Gula castor contohnya gulaku yang kemasan hijau. Semoga membantu ^_^

      Delete
  8. Mba, beda margarin dgn mentega dan butter itu apa ya? Sy msh bingung, mksh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Margarine ---> terbuat dari lemak nabati
      Mentega = butter ---> terbuat dari lemak hewani

      Delete
  9. Selamat siang...
    Mbak Irene, makasih yaaa untuk resepnya. Sdh saya coba dan saya modif motifnya menjadi cake zebra. Hasil cakenya lembut gak kayak cake putih telur pada umumnya.
    Sekali lagi makasih yaaa, mbak. Skalian saya izin share resepnya. Semoga usaha Mbak Irene semakin sukses...amin....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallo... wah saya senang sekali jika resepnya berhasil dan cocok ya...
      Silakan, semoga bermanfaat ya... ^_^

      Delete
  10. Hai Mbak Irene :-) salam kenal..
    Aku senang sekali bisa menemukan resep cake kukus dengan menggunakan putih telur, karena aku alergi protein kuning telur. Aku juga kagum dan heran, ternyata putih telur bisa dibuat cake yang dikukus. Oya mbak, aku mau tanya, cocokkah jika resep ini atau resep kukus lain yang menggunakan putih telur, dibuat untuk cupcake?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallo salam kenal juga, Meinar...
      Banyak sekali kok resep-resep yang berdasarkan putih telur saja, tanpa kuningnya. Resep ini bisa banget dibuat cupcake kukus. Coba di sebelah kanan, bagian klasifikasi resep, ada cukup banyak resep yang pernah saya coba/buat, hanya menggunakan putih telur saja ^_^

      Delete
    2. Iya mbak, aku sudah cek, terima kasih ya mbak... :-) :-D Maaf mbak, mau tanya lagi, kalau semisal di resep untuk telurnya, 7 kuning telur dan 2 putih telur. Sedangkan aku ingin mengganti kuning telurnya dengan putih telur, kira-kira jumlah putih telurnya sama dengan jumlah kuning telur atau lebih - kurang dari 7? Terima kasih dan maaf jika merepotkan

      Delete
    3. Ditimbang saja lebih amannya. Untuk telur ukuran sedang, pada umumnya berat kuning telurnya 15 gram dan putihnya 35 gram, jadi bisa memperkirakan berapa banyak putih telur yang dibutuhkan.
      Tetapi biasanya kalau resep yang banyak menggunakan kuning telur, diganti putih semua, rasanya akan agak berbeda lho... biasanya jadi tidak segurih dan selembut yang banyak kuning telurnya.

      Delete
  11. Oh begitu ya, lalu untuk memberikan efek gurih dan kelembutan seperti dalam penggunaan kuning telur, bisa diganti dengan apa ya mbak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kelembutan bisa diganti emulsifier, tapi lembutnya jelas beda. Gurih? Tidak ada pengganti gurihnya kuning telur, bahkan sekalipun menggunakan butter yang harganya 200rb per kg sekalipun. Kalau tanpa kuning telur ya ada resikonya sendiri ya... tidak bisa semua bahan digonta-ganti begitu saja tapi ingin mendapatkan hasil yang sama persis.

      Delete
  12. Terima kasih atas penjelasannya mbak, sebenarnya, masih ada yang ingin ditanyakan lagi, tapi kalau di sini sepertinya akan terlalu panjang, saya boleh tanya2 via whats up ka?

    ReplyDelete
  13. makasih resepnya mbak irene..q paling suka cake kukus..lembut mungkin krn telurnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lembutnya karena dikukus. Yang suka cake kukus siapa? Q? Siapa Q?

      Delete
  14. selamat sore mba...boleh nanya dong. perlakuan ke putih telur yg masuk freezer gmn ya biar bisa dibuat adonan cake? diturunin ke kulkas bawah dl semalem biar cair atau direndam ke air suhu ruang? makasih....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau saya biasanya cuma diletakkan saja di suhu ruang, sampai suhunya mendekati suhu ruang. Semoga bermanfaat ^_^

      Delete