Sudah agak lama aku punya resep ini, tapi baru beberapa minggu lalu sempat mencoba untuk pertama kalinya.
Tekstur cakenya lembut sekali, kalau dipotong agak beremah, tapi rasanya ringan dan enak....
Suamiku yang nggak terlalu suka cake, suka sekali cake ini....
Resep ini bisa dijadikan alternatif untuk mendapatkan cake yang sangat murah tapi tetap enak. Tinggal mengutak-atik perbandingan margarin dan butternya saja, kalau lebih banyak butter tentunya akan lebih enak dan wangi....
Kalau ada acara-acara di mana kita mau menyuguhkan kue-kue atau camilan, seperti arisan, pertemuan keluarga dsb, cake ini layak sekali kok disajikan.... nggak malu-maluin deh..... ^_^
Untuk 1 resep di bawah ini, kalau telurnya ukuran sedang, sekitar 9 butir. Dua kali aku membuat, telurnya pas agak besar-besar, jadi cuma 8 butir sudah jadi 480 gram hehehe....
Untuk lapisan coklat, kalau menggunakan coklat bubuk, loyangnya dialasi kertas roti ya...
Kemdian, jika ovennya terbatas, bisa saja adonan tidak usah dibagi 3, tetapi dibagi 2 saja, jadi nanti hasil akhirnya cuma 2 lapis kuning-coklat, tapi tinggi akhirnya tetap sama. Kalau dibagi menjadi 2 loyang saja, memanggangnya agak lebih lama karena kan lebih tebal.
Pertama kali membuat, aku menggunakan 1 resep untuk loyang 22cm. Hasilnya begini nih:
Sedangkan yang kedua kali, aku menggunakan 2 resep, tiap 1 resep untuk 1 buah loyang 30cm. Jadinya seperti ini nih:
Langsung saja ini dia resepnya:
LAPIS SURABAYA SUPER EKONOMIS
Last update: 22 Oktober 2013
Sumber: Lily T-yU Cake
Modifikasi by: Irene Susianto
Bahan:
465 gr telur utuh
160gr gula pasir
25gr SP
100gr Tepung terigu protein sedang/rendah
40gr maizena
35gr Susu bubuk
140gr Margarin/butter yang dilelehkan
1 sdm rhum bakar (optional)
1 sdt Pasta Coklat
10 gr coklat bubuk
1 sdt baking powder
Cara Membuat:
- Telur,gula dan SP di kocok sampai kental dan berjejak.
- Masukan Terigu,maizena dan susu bubuk aduk rata.
- Terakhir masukkan margarin leleh dan rhum aduk lg hingga rata.
- Bagi adonan jd 3 bagian
- Yang 1 bagian ditambahkan coklat bubuk, pasta BF dan baking powder.
- Tuang ke 3 loyang uk 22x22x4cm yang sudah dioles dengan olesan loyang
- Untuk adonan coklat, sebaiknya dialasi kertas roti juga supaya tidak lengket.
- Panggang dgn suhu 180 selama kurang lebih 15-25menit sampai matang.
Prosedur sama seperti membuat sponge cake pada umumnya. Jadi mudah kan?
Mari dicoba resepnya..... ^_^
BLOG ini adalah karya pribadi saya. Karena itu mohon untuk TIDAK menggunakan/mengcopy/mengedit foto-foto yang ada di blog ini dan memanfaatkannya untuk keperluan komersial/umum tanpa ijin tertulis dari saya. Jika ingin mengcopy-paste isi maupun foto yang ada di blog ini untuk keperluan pribadi, diharapkan menyebutkan sumber dan link asal.
"JANGAN ASAL COPY-PASTE karena BLOG JUGA ADALAH HASIL KARYA CIPTA. Biasakan untuk meminta ijin kepada pemilik karya atau paling tidak menyebutkan sumber asal." (Sumber: JACP. http://anotherfool.wordpress.com/jacp/ )
"JANGAN ASAL COPY-PASTE karena BLOG JUGA ADALAH HASIL KARYA CIPTA. Biasakan untuk meminta ijin kepada pemilik karya atau paling tidak menyebutkan sumber asal." (Sumber: JACP. http://anotherfool.wordpress.com/jacp/ )
mbak,,saya penyuka sponge cake tp g pernah bisa bikin yg pd saat matang tuh berongga,,,mohon tipsnya,,trim`s..
ReplyDeleteBerongga maksudnya seperti apa ya? bukankah cake lebih enak yang rongganya kecil-kecil?
ReplyDeleteUntuk cake seperti ini, tidak ada tips khusus sebetulnya, tinggal menemukan resep yang cocok saja... karena selera tiap orang berbeda-beda... ^_^
mb...margarinnya di cairkan atau tidak?
ReplyDeleteIya dicairkan, maaf resepnya kurang lengkap ya... sudah saya koreksi ya.... terima kasih ^_^
Deletembak, gimana caranya agar kuenya gak bantet? g udah coba resepnya, tp kuenya gak ngembang. thx sebelumnya
ReplyDeleteUntuk jenis sponge cake seperti ini, pastikan adonan sudah kental berjejak atau jambul petruk, lalu mengaduk saat memasukkan terigunya perlahan saja, dan memasukkan mentega cairnya, mengaduknya harus rata benar... Itu saja kuncinya supaya sponge cake tidak bantat ^_^
DeleteKalo oven itu berpengaruh tidak?karena saya masih pakai oven yg jaman dulu yg kaleng itu..
ReplyDeleteTapi saya lebi suka pakai baking pan..
Karena pakai oven itu bikin kue atas'y pasti basah gitu..
Kalo baking pan kan terbatas ukuran loyang'y jadi apa ada tips pake oven biasa tapi atas'y tdak basah??mohon pencerahan'y..
Oven berpengaruh, itu pasti. Tapi bukan berarti tidak bisa menghasilkan yang sama.... yang penting, kenali ovenmu. Saya masih lebih sering memakai oven tangkring jadul Hock saya daripada yang oven gas. Nyatanya setiap hasil cake saya selalu matang dan kering kok permukaannya. Coba panggang di rak atas untuk 15-20 menit terakhir untuk menghasilkan permukaan yang tidak basah....
Deletehi, mb..mo tanya adonannya bisa diantri gak?karena oven saya cum a muat 1 loyang aja..
ReplyDeleteBisa ngantri, tapi jangan lama-lama ya... kalau tidak salah, adonan yang memakai emulsifier bisa menunggu sampai 1/2 jam an.... ^_^
DeleteIrene, SP and Pasta BF itu apa yah?
ReplyDeleteSP - merk emulsifier
Deletepasta bf - pasta black forest, merk tergantung ketersediaan
Mba,loyangnya perlu dioles margarin atau butter lagi apa tidak?
ReplyDeleteDan apa perlu diberi kertas roti dibagian bawahnya?
Biasanya loyang saya oles dengan olex (pengoles loyang). Untuk yang lapisan coklat, perlu diberi kertas roti supaya tidak lengket. Semoga membantu... ^_^
DeleteHalo mbak Irene, salam kenal.kalau cake nya di buat bbrp hari sblm nya ,apakah cake nya masih tetap lembut ?cara nyimpan cake nya gimana ya?
ReplyDeleteCara menyimpan terbaik adalah setelah cake matang dan dingin, masukkan ke dalam wadah kedap udara, simpan di freezer. JIka freezer tidak cukup, sebaiknya dibuat fresh, jangan sampai beberapa hari sebelumnya...
DeleteThank you for the reply , filling yang cocok buat lapis Surabaya apa ya mbak? Punya resep buttercream yg enak Dan ga jelak ? Thanks
DeleteLinda :)
Oh ya mbak Irene, biasa nya pakai margarin/butter merek apa Dan takaran nya berapa ya?
DeleteWijsman, takaran sesuai selera saja...
Deletedalam satu oven bisa sekaligus bakar 2loyang kan oven tuh ada 3 rak... yg paling bagus d rak ke 1(deket api),ke 2 atau ke 3?
ReplyDelete1 & 3
ReplyDeleteMbak Irene, sy kalo bikin sponge cake slalu berongga banget dan beremah parah, ga bisa halus. Apa ya penyebabnya, atau bgmnkah tipsnya? Mungkinkah krn cara pengocokannya? Sy mengocok selalu dg speed paling tinggi dan gerak cepat, mungkin tendangannya terlalu kuat shg rongga udaranya jd besar2 begitu? Kalo pake speed medium dan gerak santai ngembangnya lama. Pertanyaan lainnya, bgmnkah jika menteganya dikocok spt lapsur yg banyak telur? Krn dg mentega kocok hasilnya mungkin bisa lbh padat. Mohon saran ya mbak, bingung nih hasil kue ga pernah bisa halus spt cake ala bakery gt. Thanx ya mbak :)
ReplyDeleteKalau mau sponge cake yang halus, cobalah yang menggunakan banyak kuning telur. Cake dengan sedikit dan banyak telur, tentunya akan menghasilkan tekstur yang berbeda.
DeleteKalau kue ala bakery, kalau kuenya murah, mungkin mereka menggunakan banyak emulsifier, supaya halus tapi minim biaya.
Kalau ingin eksperimen menteganya dikocok silakan saja, namun saran saya, sebelum memahami benar komposisi resep, sebaiknya menuruti resep dulu. Tiap resep yang diciptakan, sudah dibuat sedemikian rupa sehingga hasilnya sesuai dengan yang diinginkan oleh pembuat resep. Jika ingin hasil yang berbeda, barulah resepnya dikutak-katik. Tapi itu pun tetap harus memperhatikan komposisi ya.... Penambahan mentega cair dengan mentega kocok tentunya butuh jumlah yang berbeda... ^_^
mbak, saya ijin copas resep buat saya bikin dan jual ya, terima kasih -Harliza dari Blora
ReplyDeleteMonggo mbak... semoga sukses ya.... ^_^
Deletembak, mohon ijin resepnya saya gunakan & jual...makasih ya.. ina surabaya
ReplyDeleteMonggo... sukses selalu ya........ ^_^
DeleteSelamat malam Mbak Irene. Untuk penggunaan loyang ukuran 24x24 apa harus ada penambahan resep utk dapat tinggi kue yg sesuai? Penggunaan baking powder dounke acting dan cake softener apakah masih diperlukan? Terina kasih, mohon sarannya
DeleteHallo selamat pagi.... Ini Sevly kah yang semalam WA? Mudah-mudahan sudah terjawab ya... maaf karena saya tidak bisa selalu online di blog hehehe.... ^_^
Deletesalam kenal.... ijin copas ya mb, mo nyobain resepnya nih.... oiya mb pengoles loyang olex (pengoles loyang) itu seperti apa?? dijual dgn merk apa. terima kasih...
ReplyDeleteSilakan menggunakan resepnya, semoga bermanfaat....
DeletePengoles loyang ya merk olex itu, atau carlo....
Halo mba irene
ReplyDeleteketemu lagi ya disini hehehe sbelumnya mengenai buttercream
mba boleh minta tolong ga...saya bingung setial kali membuat kue bolu selalu bantat dan permukaan kuenya masih basah padahal panggangnya suhu 155 dan wktunya 30 menit.bagian pinggiran kue dan bagian bawahsudah kering dan hampir gosong..itu kira2 penyebabnya apa ya mba? Pad saat didalam oven kuenya mengembang sempurna, begitu dikeluarkan dari oven kue jadi bantat alias jadi menciut...itu kenapa ya mba....saya sebentar lagi mau buat kue lapis surabaya...takut gagal lagi mba...untuk anak saya yg mau ultah sebentar lagi..Makasih sebelum nya^_^
Hallo lagi Devi...
DeleteHmmm definisi bantat itu seperti apa ya? Kalau yang dimaksud bagian bawahnya yang bantat, kemungkinan mengaduk mentega cairnya kurang rata, sehingga ada yang mengendap di bagian bawah setelah dituang ke loyang.
Oven saya tidak ada pengatur suhunya, tapi untuk memanggang jenis cake bolu, biasanya suhunya 160-180 derajat, tergantung ketinggian cake-nya.
Kalau cake makin tinggi (misalnya 5 cm atau lebih), suhunya makin rendah, sekitar 160 derajat. Jika cakenya tidak tinggi, hanya 3-4 cm saja, gunakan suhu 170-180 derajat. Bahkan untuk bolu gulung biasanya digunakan suhu 190-200 derajat dengan waktu 10-15 menit saja.
Nah, pengaturan suhu ini juga tidak mutlak selama memanggang suhunya segitu, ini kalau saya ya... Jadi misalnya memanggang cake standar 4 cm, awalnya saya gunakan suhu 180 derajat supaya mengembang dulu, dan ditaruh di rak bawah. Mungkin sekitar 15-20 menit. Setelah permukaannya agak coklat, saya pindahkan ke rak atas, dan dipanggang sampai permukaannya kering dengan suhu yang lebih rendah. Biasanya sekitar 10 menit. Jangan lupa tes tusuk, sehingga dipastikan cake bagian dalam juga matang....
Kalau pada kasus bagian bawah kering tapi permukaan basah dan menciut, berarti api terlalu besar. Coba gunakan api sedang dulu, jadi adonan naik perlahan-lahan. Kalau naik terlalu cepat juga rentan retak permukaannya lho...
Mudah-mudahan jelas ya dengan yang saya terangkan di atas hehehe... intinya banyak praktek dan coba-coba, sampai kita mengenali karakter oven dan kompor kita.... ^_^
Pada wktu didalam oven mengembang sempurna mba..begitu dikeluarkan dari oven langsung turun menciut..dan bagian atasnya masih basah..makasih ya mba atas masukannya..berguna sekali..nnt sy coba praktekan kembali..hehehe
Deletemba resepny lapis surabaya itu pakai loyang 22x22x4 ya?
Iya betul kemungkinan api terlalu besar, jadi cepat mengembang tapi nanti menciut lagi.... dan bagian atasnya juga masih belum kering betul...
DeleteBetul, resep di atas menggunakan loyang 22X22 cm.
Semoga berhasil ya... ^_^
Makasih mba irene...sukses ya mba^__^
ReplyDeleteSekalian saya mau coba resep lapis surabayanya mba irene hehee
sama-sama... semoga berhasil ^_^
Deletembak, kalo dikukus bisa gak???
ReplyDeletePada umumnya, jenis-jenis sponge cake bisa dikukus maupun dipanggang. Hanya saja tentu akan berbeda di hasil akhirnya. Cake yang dikukus tidak akan se"ringan" dan semengembang cake yang dioven. Aroma mentega/butter juga tidak akan keluar maksimal jika dikukus, tapi tetap bisa kok dikukus. Atau bisa dimasukkan ke dalam papercup kecil-kecil, sehingga jadi cupcake kukus....
DeleteSelamat mencoba ya.... ^_^
Malem mbak Irene...ini sy lagi hehehehee...maaf nongol setiap hari :D Msh penasaran sekali sy mbak. Menyambung pertanyaan sy kemarin di bagian alat baking mengenai jenis cake yg tipis, sy berencana mencari suhu yg pas versi oven sy utk jenis cake ini. Krn bisa jd itu memerlukan beberapa kali trial & error, maka sy mencari resep yg bersahabat dg kantong ehee... Tp mbak, nantinya sy tetap ingin mencoba resep yg banyak telur. Pertanyaan sy, apakah pemanggangan utk resep ini dpt digunakan sbg acuan utk segala jenis cake tipis lainnya? Ataukah beda komposisi resep, pemanggangan (suhu & waktu) nya pun jg beda? 1 hal yg sy perhatikan, sebenarnya sy sudah ketemu suhu yg pas utk tipe lapsur yg menteganya dikocok, tp waktu sy mencoba resep dg mentega dicairkan dg suhu yg sama ternyata ambles. Jd sy masih bermasalah dg resep yg menteganya dicairkan, krn itu sy ingin mencoba resep ini. Tp jika sdh ketemu suhu pas nya nanti apakah bisa diaplikasikan jg ke resep yg banyak telur?
ReplyDeleteOmong2, sy heran mbak, lihat gambar mbak Irene, lapsur nya kelihatan kokoh sekali. Walau ditumpuk 3 tetap spongy (berongga) sesuai dg namanya: sponge cake. Yg premium lapsur jg kelihatan kokoh walau komposisinya lbh berat. Sedangkan sy, keluar oven tengahnya langsung ambles, ditumpuk lg lbh penyet lg :/ Sediiiih...
Tolong ya mbak Irene mhn petunjuknya.... Terimakasih sebelumnya :)
Pagi, Priscilla....
DeleteBetul, kadang beda resep, beda perlakuan oven biarpun sama-sama tipis, misalnya...
Cake yang menteganya dikocok akan menghasilkan adonan yang lebih kental dan "berat", sehingga dia tidak mudah mengempis lagi, sedangkan yang menggunakan mentega cair, hasil cakenya kan biasanya ringan dan lembut, ini berpotensi mengempis lagi.
Tapi pada umumnya tidak akan beda jauh kok, maksudnya, kalau cake tipis biasanya butuh suhu tinggi dan waktu lebih cepat, kalau cakenya tinggi biasanya butuh suhu agak rendah dengan waktu yang lebih lama. Hanya saja seberapa lama dan seberapa besar api kompor, itu yang butuh latihan dan pengalaman...
Nanti jika Priscilla sudah makin sering mencoba berbagai jenis resep dengan berbagai macam karakter adonan dan hasil cake, pasti bisa ketemu feelingnya, pasnya seberapa dan sebagainya. Soalnya saya juga begitu, makin sering membuat jadi tahu kira-kira harus bagaimana. Lama-kelamaan justru perintah memanggang di suhu sekian pada resep, tidak terlalu menjadi acuan lagi, hanya sebagai petunjuk saja, tapi kita sudah bisa mengira-ngira sendiri seberapa besar api yang dibutuhkan...
Jangan menyerah ya... coba lagi dan lagi, saya dulu juga ada beberapa kali kurang sempurna, tapi justru itu yang bikin penasaran supaya bisa hehehehe.... ^_^
Benar mbak Irene. Waktu sy mencari cari suhu utk chiffon jg baru ketemu setelah trial ke sekian puluh, mungkin setengah tahunan, karena sempat beberapa kali patah arang & stop lama. Sungguh membutuhkan ketabahan hati... Tp jenis cake tipis dg banyak telur, banyak mentega & sedikit tepung dg mentega yg dicairkan mungkin adalah yg tersulit utk sy. Karena tepung sebagai pembangun rangka cake nya hanya sedikit & menteganya jg dicairkan, sehingga tdk bervolume & akibatnya jika suhu pemanggangannya tdk pas jd cekung di tengah. Tp sy perhatikan rollcake yg dihasilkan dr resep jenis tersebut hasilnya lentur, legit & moist.
ReplyDeleteTerimakasih atas penjelasannya mbak Irene. Salam baking & sukses selalu, Priscilla :D
Yang penting memang harus sabar, saya yang sering gagal dulu justru membuat roll cake, sering terlalu kering sehingga patah jika digulung.... maklum jaman itu belum ada internet untuk belajar...
DeleteSatu lagi tips dalam baking, percaya tidak percaya, tapi kalau baking suasana hati kita harus dalam keadaan baik atau senang... jika tidak, hasilnya kadang bisa jadi kacau balau hehehehe....
Iya mbak Irene, benar sekali. Sy kalau baking2an bukan cuma senang, tp nafsu hehee... Seringnya malah tdk sempat baking krn pekerjaan yg menumpuk, ini yg tdk senang :D
ReplyDeleteTerimakasih banyak mbak Irene :)
Sama-sama.... saya kalau lagi mood juga sembarang resep dibikin deh hehehehe....
DeletePagi mbak Irene :D Mbak sy sdh bereksperimen mencari kombinasi suhu & waktu pemanggangan yg tepat dg oven tangkring sy, tp dg resep lapsur premium yg menggunakan banyak kuning telur & mentega, dg mentega yg dicairkan. Sayang di blog mbak Irene tdk ada resep utk lapsur klasik ini, padahal sy ingin sekali menguasai jenis ini, selain yg ekonomis jg nantinya (pokoknya semuanya pengen deh heheheeee), jd sy menggunakan resep dr blog: nailandra.blogspot. Tp sy tetap ingin berdiskusi & meminta pandangan mbak Irene, krn pengetahuan dasar & jam terbang mbak Irene yg sudah tinggi. Semoga mbak Irene tdk keberatan ya :)
ReplyDeleteMbak sebenarnya sy sdh menemukan kmbinasi api & lama pemanggangan yg tepat, hasilnya lembut, moist & bervolume (spongy) hingga ke tengahnya, walau sdh dingin sekalipiun; pinggirnya hanya sedikit lbh tinggi, tp tdk masalah stlh sy trim sedikit. Masalahnya, semua treatment yg sy gunakan, setelah ditumpuk (terutama pada keesokan harinya ) sama semua, memadat, tdk spongy lg, & tentunya jd lbh pendek, walau tetap lembut (kelembutannya cenderung krn moist). Cakenya memang jadinya super moist. mungkin krn kelembabannya yg tinggi itu yg menyebabkan cake memadat setelah ditumpuk.Sebenarnya sih enak, jd legit sekali & meleleh di mulut, tp jika ingin kasih ke org takutnya cenderung terkesan bantat (padahal tdk bantat). Apakah memang seperti itukah mbak? Atau di manakah kira2 letak kesalahannya ya mbak Irene? Bagaimanakah caranya agar cake ini rasa & kelembutannya tetap sama seperti hari I? Oya, setelah sy tumpuk, cake ini sy simpan dlm tupperware di suhu ruang. Apakah penyimpanan dlm tupperware inikah yg membuat cake jd lembab ya mbak? Mbak Irene, kalau boleh mohon pandangannya yach & terimakasih sebelumnya ^_^ Salam baking
Hallo priscilla....
DeleteLapsur yang dimaksud, apakah yang menggunakan 10 btr kuning telur, 100 gr gula pasir, 125 gr mentega kocok, 50 gr tepung terigu?
Ini adalah resep NCC yang sering saya gunakan.
Lapsur jenis ini memang cenderung agak padat, karena menteganya dikocok, namun memang sangat lembut dan moist.
Setelah ditumpuk, apakah pemadatannya banyak? Sebab seingat saya seharusnya tidak jadi lebih pendek biarpun setelah ditumpuk sampai keesokan harinya...
Memang resiko buat kita yang paham jenis-jenis cake dibanding orang pada umumnya, di mana cake yang tidak spongy dianggap cake bantat. Saya pun pernah memberikan jenis cake seperti ini pada teman, komentarnya enak, tapi kok bantat ya??
Wah dalam hati sebetulnya sakit hati juga sih, tapi ya sudahlah... percuma memberi tahu orang yang sudah punya mindset bantat, bahwa itu tidak bantat.
Solusinya ya berikan saja jenis cake yang spongy, yang biasana justru menggunakan sedikit telur plus emulsifier hehehe....
Untuk penyimpanan, sudah benar kok, baik di kulkas, freezer, maupun di suhu ruang, usahakan disimpan di tempat yang tertutup rapat, bisa container plastik semacam tupperware, atau jika dipotong-potong, kemas dalam plastik kecil-kecil. Kalau banyak terpapar udara, selain lebih cepat hilang kelembabannya juga akan lebih cepat rusak....
Cake tanpa emulsifier ini justru lebih lama bertahan di suhu ruang, bisa sampai 5-6 hari, sementara cake dengan emulsifier justru hanya 4-5 hari biasanya sudah mulai berjamur.
Yang penting kita berusaha yang terbaik, masalah orang tersebut mau menerima dengan baik atau tidak, yah biarlah kita ikhlaskan saja... yang penting yang di atas yang lebih mengetahui niat baik kita hehehehe....
Jadi semangat terus ya Priscilla ^_^
Malem mbak Irene :) Oh sy pakai resep dr blognya mbak Naila di: nailandra.blogspot.com, karena sy suka dg tekstur cake yg dihasilkan oleh resep ini. Ini jenis yg mentega dicairkan mbak, tp penggunaan kuning telur & menteganya jg sama banyaknya. Sebenarnya komposisi dasarnya mirip dg lapsur NCC, hanya menteganya dicairkan, jd metodenya benar2 metode sponge cake; karena itu hasilnya spongy sekaligus super moist. Sayangnya, sepertinya karena moist nya ini (karena penggunaan lemak & gula yg sangat banyak) sehingga akhirnya karakter spongy nya kalah.
DeleteBetul mbak, pemadatannya agak banyak. Setelah cake keluar dr oven & sdh dingin tebal bagian tengahnya sampai 2,5cm an, setelah ditumpuk keesokan harinya jd tinggal 2cm, terutama yg paling bawah, sedangkan yg lapisan atasnya walau memadat jg tp sedikit lebih tebal, jd tdk seragam begitu penampakannya tiap lapis. Apakah jenis sponge cake yg menteganya dicairkan dg penggunaan banyak lemak memang seperti itu ya? Dalam penalaran sy, jenis yg mentega dikocok akan lebih kokoh dlm mempertahankan volumenya, sedang yg dicairkan akan lbh rapuh. Apakah benar seperti itu ya mbak Irene? Jika benar,berarti memang tdk bisa diapa-apakan lg hehe... Sebenarnya sy suka dg resep ini, karena yg menteganya dicairkan hasil cake nya lbh lembut, lembab & meleleh di mulut drpd yg mentega dikocok. Sy perhatikan jenis rollcake jg beberapa menggunakan resep yg banyak telur & mentega, dg mentega dicairkan. Apakah mbak Irene memiliki pengalaman dg jenis cake ini?
Mungkin sy harus mencoba lebih banyak tipe resep, resep mentega dikocok & resep lapsur super ekonomiis ini, lalu coba sy tumpuk. Okeh, kalau begitu nanti sy kabari lg ya mbak hasil oprek2nya. Sy akan melanjutkan perjuangan sy hehehee
Wah ternyata mbak Irene jg mengalami sakit hatinya dikatain cake nya bantat ha..ha.. Sy dikatain oleh suami sy, lapsur sy bantat setelah hari ke3 (padahal jelas2 hari I hasilnya menjulang tinggi & spongy). Gondooookk banget :( Besok2 sy kasih yg sedikit telur, banyak emulsifier sj (seperti saran mbak Irene) ehee... :D
Terimakasih banyak ya mbak Irene. Senang bertemu dg kawan seperjuangan, walau perjuangan mbak Irene sudah selesai & sy baru dimulai ^_^ Salam.....
Seharusnya walaupun menteganya dicairkan, pemadatannya juga tidak terlalu banyak kok.... saya juga kadang-kadang membuat resep roll cake dengan mentega dicairkan, memang hasilnya lembut. Tapi entah kenapa saya sendiri malah suka tipe-tipe cake dengan mentega dikocok, lebih mantap rasanya hahaha.... sedangkan suami, suka cake yang spongy dan ringan.
DeleteKalau sama suami, saya sering menjelaskan macam-macam cake, jadi dia nggak pernah komplain akan hasil cake yang saya buat. Bahkan kebalikannya, kadang kurang enak tapi dibilangnya enak hehehehe... mungkin kuatir istrinya sedih kalau dibilang nggak enak kuenya....
Kalau soal perjuangan, untuk menaklukkan berbagai macam cake, roti dll memang sudah cukup banyak, tapi masih belum selesai lah... pada umumnya yang saya coba buat hanya yang disukai keluarga saja, jadi yang kurang disukai saya kurang tertarik mencobanya.
Sedangkan jujur saja saya ini orangnya minderan. Memang banyak orang yang terinspirasi dari blog ini, yang tadinya nggak bisa membuat kue, sekarang sudah sukses jualan. Saya sendiri sedang ingin memulai usaha satu macam kue secara offline, dalam arti jualan di toko, tapi masih maju mundur, takut kurang laku dsb. Ironis, ya.... Mudah-mudahan saya bisa mengalahkan ketakutan saya sendiri hehehehe....
Loh masa' sih mbak.... Padahal kalau lihat gambar2 mbak Irene sudah selayaknya cake2 bakery. Bukannya sok memuji, tp asli membuat sy ngiri, terobsesi banget bisa seperti itu. Pengen bisa kasih2 cake macam2 ke org yg tdk malu2in begitu. Tp dlm bayangan sy bukannnya lbh enak jika terima pesanan sj mbak? Jika sdh terkenal pasti keyakinannya akan lebih terpompa utk buka toko & jika org sdh banyak tahu mungkin resiko tdk lakunya bisa lebih kecil begitu. Kalu tdk salah mbak Irene sdh tdk terima pesanan ya? Sayang sekali mbak, jika jiwa mbak Irene ada di situ. Sy bisa merasakannya hehehe....
DeleteMengenai cake, baiklah sy akan memantapkan dulu yg jenis mentega kocok. Jenis ini sdh berhasil sy taklukkan dg oven listrik sy yg sekarang sdh sy pensiunkan. Selanjutnya sy akan mantapkan dg otang sy. Tp setelah itu, yg jenis mentega cair dg jmlh mentega+kuning telur banyak & tepung sedikit tetap jd misteri yg WAJIB ditaklukkan. Tertantang nich hueheheee.... Sy masih belum menemukan 'kenapa' nya, sehingga tdk tahu jg hrs diapakan lg.
Oya mbak Irene, jika sy email mbak Irene apakah boleh? Agar bisa share resep & berdiskusi lebih leluasa seputar baking & cooking Kalau di blog, jika tdk relevan dg judul rasanya jd aneh sendiri hehee. Walo sebenarnya sy kurang pede share resep dg org yg sy pikir lebih jago dr sy. Tp siapa tahu sj bisa berguna & lbh seru :D Kalau waktu kecil sy hobi tukar perangko, kalau sekarang hobiiiiiii banget bidang per'dapur'an, jd yaaa tukar resep ^_^ Krn sy merasa sdh terbantu banyak oleh mbak Irene selama ini, sy jd ingin memberi sedikit sumbangsih hehehehehehe (superpede.com).
Terimakasih atas bantuannya selama ini ya mbak Irene ^_^ Salam....
Hehehe iya, saya orangnya dari kecil memang minderan... ternyata pola asuh ortu memang pengaruh dalam hal ini hehehe....
DeleteMemang saya akui, hasil cake yang saya buat rata-rata memuaskan, terutama dari segi rasa... tapi ya beginilah tinggal di kota kecil, orang memilih membeli barang yang kualitas rendah dengan harga murah ketimbang barang yang berkualitas namun agak mahal. Ada sih beberapa konsumen yang kebetulan teman sendiri, kalau berkunjung pas ada stok kue, langsung dia borong semuanya hahaha... tapi dia aslinya Jakarta, jadi beda dengan mindset orang sini.
Saya sendiri karena kurang pede itu tadi, tidak pandai beriklan, jadi selain membuat blog ini, tidak ada iklan lainnya.
Dalam beberapa waktu ke depan, sedang diniati membuka usaha dengan 1 etalase dan 1 macam kue, yaitu pisang bolen. Tapi ya gitu, masih maju mundur takut-takut, padahal etalase sudah jadi, box sudah dipesan, produk sudah OK.
Yah mudah-mudahan nantinya bisa berjalan baik, mohon doanya ya Priscilla... ^_^
Nah kalau soal menaklukkan resep, sama seperti saya, kalau ada yang belum mantap sampai di hati, belum puas rasanya. Seperti bagi saya waktu itu adalah tantangan opera cake. Saya coba resep dari NCC waktu itu, tapi bagi saya kurang enak hasilnya. Sampai saya coba sebuah resep dari luar (ada di blog juga), mau bikinnya sudah ketar ketir takut gagal, ternyata berhasil dan enak sekali hasilnya... puasnya luar biasa deh hehehehe....
Boleh kalau mau email ke saya, tentu saya akan senang..... Saya tunggu emailnya deh hehehe.... Terima kasih juga karena sedikit banyak Priscilla membantu menumbuhkan rasa percaya diri saya untuk jualan hehehehe.... ^_^
Oh sama kalau begitu mbak, sy jg tinggal di kota kecil, di Malang. Pembelinya carinya yg murah, enak, gedhe ha..ha... Padahal yg seperti itu kan banyak kimianya ;) Beda dg org Jakarta yg lebih mementingkan kualitas & sadar akan kesehatan.
ReplyDeleteMbak bisa pakai brosur lo.. Sy dulu pernah terima pesanan klappertaat (abal2 huehehe), hanya menganndalkan brosur koq mbak. Sy sebarnya di gereja2. Bisa jg di berbagai tempat/acara komunitas yg sekali ngumpul orangnya bisa sampai ratusan/ribuan. Keren banget mbak Irene, persiapannya sudah sejauh itu. Semangat mbak, tanggung, sedikit lg, tinggal promosi & buat program2 promo begitu hehe. Disertai doa mbak Irene, agar lebih tenang & pasrah, jd lebih mantap dlm melangkah. Gagal / berhasil tdk apa koq urusan belakang, yg penting bisa jalan dulu; nanti bisa dievaluasi lagi. Saya doakan supaya berhasil & beruntung ya mbak....:D
Iya opera cake nya sudah lama sy incar jg, tp nanti kalau lapsur nya sudah pinteran :)
Siiiip kalau begitu besok sy email yach mbak Irene. Terimakasih utk responnya. Selamat berjuang & yg penting tetap semangat ^_^
Lho lho lho.... Priscilla di Malang? Wah selama ini saya nggak pernah tanya domisilinya di mana ya.... kalau Malang, buat saya termasuk kota yang lumayan besar, dibandingkan dengan Banyuwangi hehehe.... anak saya SMA di Malang lho, di Hua Ind.... selama setahun kemarin, saya hampir setiap bulan ke Malang... suatu saat kita harus kopi darat nih.... ^_^
DeleteKalau ada whatsapp, bisa kontak saya di whatsapp saja langsung, lebih praktis.
Saya dulu kuliah di Bandung, jadi sering makan pisang molen Kartika Sari, nah sejak itu belum nemu yang rasanya mirip, sampai di Malang ada Bengawan Solo (ada di depan Carefour dan baru-baru ini di Matos), rasanya mendekati yang di Bandung. Karena suami dan saya suka sekali, akhirnya mempelajari bagaimana membuatnya. Trial and error resep berkali-kali, sampai didapat akhirnya yang cocok. Nah inilah yang sekarang ingin saya jual di sini, karena harganya tidak terlalu mahal. Diharapkan dengan box kemasan yang bagus, bisa menarik minat pembeli hehehe... gitu ceritanya....
Iya rencananya habis ini mau bikin brosur dll juga, mudah-mudahan berhasil. Doa dan pasrah itu pasti, hanya kadang masih saja takut-takut hehehe....
OK saya tunggu ya, email atau whatsappnya... ^_^
Hallo mbak Irene, maaaaaf banget kemarin sibuk sampai malem banget, jd telat balasnya. Mbak sy tdk ada whatsapp hehehehe.....jd maluu... Tp sudah sy email mbak. Semoga masuk ya, krn email sy menggunakan gmail. Perbincangannya sy lanjut di email sj mbak, sungkan dg tamu yg lain yg mau nanya tentang cake ha..haa... Di email ngobrolnya bisa panjaaaaang banget tuh ^_^ Terimakasih sdh mengijinkan sy utk email mbak Irene yach :)
DeleteIya nggak apa-apa kok.... kali ini mungkin saya yang agak telat balas emailnya ya, kebetulan hari ini sibuk sekali hehehe.... Sip sama-sama, Priscilla ^_^
DeleteSalam kenal mba Irene..
ReplyDeleteSy mau tanya jenis cake apa yg biasa mba Irene pakai utk birthday cake? Kalau boleh sy mau minta resepnya. Thx ya mba..
ReplyDeleteSalam kenal juga Anne.... untuk base cake, banyak resep yang saya pakai, karena tergantung permintaan customer. Ada yang ingin cake yang nyoklat, ada yang suka vanilla, ada yang suka banyak telur.... resep yang saya pakai pada umumnya sudah banyak sekali berseliweran di internet. Kebanyakan saya memakai resep-resep NCC kok... silakan dibrowsing sendiri pasti banyak sekali... ^_^
Deleteslm kenal mb, mbk tanya ya :)
ReplyDelete- itu kok ada 40gr maizena, fungsinya untuk apa ya mbk? dan bagaimana jika ditiadakan?
- 1 sdm rhum bakar (optional) <--- ini apa ya?
maaf jika belum nyoba udah tanya duluan hehhe :D
makasih mb
Salam kenal juga...
DeleteMaizena biasanya berfungsi membuat tekstur cake lebih "ringan" dibandingkan menggunakan terigu semuanya. Rhum bakar bisa diabaikan, apalagi jika kehalalan makanan diutamakan. Kalau saya tidak ada istilah halal haram jadi tidak masalah hehehe.... Fungsinya untuk menambah aroma pada cake, bisa juga diganti vanilli bubuk, atau essence susu, atau essence susu.
Mudah-mudahan berhasil membuatnya, karena mudah sekali, irit dan enak rasanya ^_^
Hi Irene,
ReplyDeleteMau tanya kira2 telornya itu berapa butir ya? trus kalo ga pake sp kira2 bisa ngembang ga? Terima kasih atas resepnya...
465g kurang lebih 9 butir telur. Kalau tidak mau pakai SP, gunakan resep Lapsur NCC yang menggunakan 30 butir kuning telur saja, karena SP berfungsi menggantikan jumlah kuning telur. Semoga bermanfaat.
DeleteHalo mba irene. Saya baru tau kalau ada resep lapis surabaya ekonomis. Mba kira lapsur ekonomis ini kokoh gak yah untuk fondant cake?
ReplyDeleteSatu lagi mba aku lupa tanya. Kalau aku buatnya menggunakan loyang diameter 18cm apakah bisa? Jadi biar cakenya lebih tinggi. Mengingat fondant cake lebih bagus tinggi. Thanks ya mba irene :)
DeleteBisa saja kok, tapi kalau untuk cake jenis yang empuk, lebih baik dibuat menjadi 4 loyang kalau mau tinggi ya, supaya lebih kokoh.
DeleteMakasih ya mba irene buat replynya :). Satu pertanyaan lagi yaa.. hehehe . Untuk teknik memanggang lapsur ini menggunakan api atas, bawah atau atas bawah? Saya menggunakan oven listrik mba..
ReplyDeleteKalau saya pakai api bawah saja, karen saya hanya pakai otang, tapi pertama diletakkan di rak paling bawah, sampai permukaannya mulai tampak berubah warna, pindahkan ke rak paling atas 10-15 menit, jadi tanpa api atas tetapi permukaannya tetap kecoklatan. Kalau mau pakai api atas bawah tentunya juga bisa kok, pakai api bawah dulu sampai matang, lalu coklatkan permukaannya dengan api atas. Semoga bermanfaat ^_^
DeleteMbak, telur 465gr itu kira2 berapa butir? Thanks sebelumnya
ReplyDeleteYa tergantung besar kecil telurnya dong. Tinggal dipecahkan sembari ditimbang kan mudah sekali...
DeleteHallo mbak irene mao tny donk kok baking powder d msk kan bagian coklat ap tidak smua dkasi baking powder ny thx by lienk vie kalbar
ReplyDeleteadonan yang diberi bubuk cokelat pada umumnya akan kurang mengembang jika dibandingkan yang tidak. Karena itu diberi baking powder.
DeleteMalam bunda Irene... maaf aku Deasy mau bertanya... bagaimana yaa cara nya... memanggang 3 loyang secara bersamaan (2adonan kuning dan 1 adonan coklat) Terimakasih bunda :)
ReplyDeleteJika ingin memanggang 3 loyang bersamaan, gunakan oven gas yang besar. Di luar itu, biasanya memanggang menggunakan otang maksimal hanya 2 loyang, itu pun tidak dimasukkan secara bersamaan.
DeleteOya mohon tidak memanggil saya bunda ya... sebut saja mbak, bu, atau panggil nama saya juga tidak apa-apa ^_^
Oh baik mbak Irene..maaf ^_^
DeleteMemang kalau antri adonan bisa mbak...?? Maksud aku gak pengaruh terhadap adonan saat mengantri oven. Terimakasih lagi ya mbak :)
Adonan yang menggunakan emulsifier bisa antri kok, biasanya sampai 1/2 jam. Tapi dulu pernah juga adonan saya antri lebih dari 1/2 jam, sewaktu dipanggang tidak ada perbedaan dengan yang sebelumnya.
DeleteApalagi jika adonannya tidak menggunakan emulsifier (menggunakan banyak kuning telur, atau model buttercake), justru bisa antri lebih lama ^_^
Mba Irene... kenapa yaa cake yg kuning nya mengkerut berpinggang begitu...?? Apa karena api kebesaran mba...?? :'( hasilnya sih enakk.
DeleteSore mba Irene... aku sudah buat cake nya... kenapa yaa cake nya mengkerut berpinggang begitu :'(
DeleteApa karena api kebesaran...??
Bisa jadi apinya terlalu besar, jadi mengembangnya besar, lalu setelah dingin jadi agak mengkerut.
DeleteMaaf mba Irene... baru aku kabari... lapis surabayanya berhasil mba... aku tambahkan kuning telur 1 butir lagi. Lembuttt banged. Kalau bisa upload gambar aku upload mba. Makasih yaa mba :)
DeleteSukses selalu untuk mba Irene ;)
Baik mbak Irene... aku akan coba Resep mba ^_^ berharap berhasil mbak Irene, karena ini perdana aku buat Lapis Surabaya.
ReplyDeleteTerimakasih mbak Irene :)
Sama-sama ^_^
DeleteSelamat siang Mbak Irene, permisi tanya, saya coba membuat kue ini 2kali tanpa emulsifier tp bantet. Sy sudah coba kue lapis Surabaya yang 30 telur ataupun sponge cake Pak Yongki tanpa emulsifier dan ttp berhasil. Apakah penghilangan emulsifier dpt menjadi penyebab kue bantet dlm resep ini? Krn sy baca emulsifier dpt menjadi penyebab banter krn itu tujuannya untuk melembutkan. Mohon nasihatnya. Terima kasih.
ReplyDeleteHallo...
DeleteKalau model sponge cake yang menggunakan sedikit kuning telur (dan biasanya banyak putih telurnya juga), biasanya memang harus menggunakan emulsifier. Namun sponge cake semacam lapsur NCC dengan 30 kuning telur, harusnya bisa sukses tanpa emulsifier, karena kuning telur sendiri berfungsi sebagai emulsifier.
Terkadang sebetulnya kue tidak bantat, namun memang ada beberapa jenis yang teksturnya lebih padat (namun tetap lembut), dan rongganya kecil-kecil, nah yang seperti ini sering dibilang bantat padahal tidak.
Kuncinya adalah mengocoknya sampai kental berjejak atau kaku, jadi adonan tidak akan terlalu banyak turun saat selesai dipanggang.
Jangan menyerah, tetap semangat coba membuat lagi, mudah-mudahan berhasil ya... ^_^
Salam kenal mbak Irene. Sy mau tanya trik buat bolu kukus spya bs mekar bgmna ya. Api hrs besar dan dandang dalam kondisi mendidih semua sdh sy lakukan. Sy seperti kena kutukkan aja kalo buat yg satu ini....hehehe. Pdhal semua cara sdh sy perhatikan step by step nya. Trima kasih sebelumnya.
ReplyDeleteAssalamualaikum mbk iren... mbk.
ReplyDeleteTrimksh banyak buat resep nya... saya numpang
Resep nya untuk belajar ya mbk???? :)
Sama-sama....
DeleteHalo mba irene,.salam kenal ya...
ReplyDeleteMau tanya kalau untuk birthday cake, apakah bisa menggunakan cake lapsur ini ? Jd nanti tinggal saya hias dengan icing... tks mba..
Bisa
DeleteSlmt kenaln mbak irene , mbak aku nanya ya kalo bikin tori mandarin seringnya kalo sdh mtg lapisan atas kok sukak nglontok ya. Ada yg salah
ReplyDeleteHallo salam kenal... maaf saya baru pulang dari pergi selama sebulan, jadi baru bisa buka komputer nih....
DeleteMaksudnya roti mandarin ya?
Mungkin kurang kering memanggangnya, jadi mudah mengelupas. Coba ditambahkan beberapa menit di rak atas atau menggunakan api atas jika ovennya ada api atas. Mudah-mudahan berhasil ya ^_^
resepnya sip mbak Irene's istriku pernah mencobanya dan berhasil...salam sukses mbak
ReplyDeleteWah syukurlah jika berhasil.... senang jika bisa bermanfaat ya pak ^_^
Deletewuih...kayaknya enak banget tuh
ReplyDeletewah lha ini cake kesukaanku, biasanya cuma beli...tapi nanti coba deh bikin sendiri dengan resepnya mbak Irene. goodluck mbak
ReplyDeleteSiap, terima kasih ^_^
DeleteHalo, salam kenal ya..
ReplyDeleteSaya mau nanya nih, saya pengen banget buat lapis surabaya, tp cari yg ekonomis biar klo gagal ga terlalu makan ati hehehhe
Ini yg saya mo tanyakan, saya kesulitan menemukan susu bubuk di tempat tinggal saya, apakah bisa disubstitute dengan susu cair? Lalu penggunaan jumlahnya bagaimana?
Thank youu ;)
Nggak usah pakai susu bubuk nggak apa-apa kok, bisa diganti dengan vanilli bubuk (sedikit saja), atau diganti dengan terigu saja. Prinsipnya, bahan padat disubstitusi dengan bahan padat juga ya...
DeleteMbak irene, saya pernah buat lapis surabaya ekonomis.. ketika di dlm oven, kue bagus mengembang & permukaan licin.. pas kluar oven, adonan bagian atas mengkerut & bagian atas nya mudah terkelupas.. saya pakai oven listrik api atas bawah dengan suhu 180derajat. Saya taruh adonan kue nya di rak paling bawah.. kira2 kenapa yah dengan kue saya.. terimakasih
ReplyDeleteCake pada umumnya, setelah dikeluarkan dari oven, akan sedikit mengempis. Kalau berkerut kemungkinan terlalu lama memanggangnya. Kulit terkelupas juga karena terlalu panas. Kadang beda oven beda penanganannya, jadi kita harus mengenali betul oven kita ^_^
Deletesalam kenal mba irene sy mau coba resep lapsurx,,,itu berat telur d timbang am kulitx atau isix aj
ReplyDeleteIsinya saja, dan mohon lain kali gunakan bahasa Indonesia, bukan bahasa yang tidak jelas seperti di atas.
DeleteSalam kenal kak irene, saya mau nanya kok habis keluar dari oven kue nya bisa mengecil dan memendek gt. Apa lapis surabaya tanpa emulsi memang semakin hari semakin turun Tingginya ? Dan apa boleh menggunakan loyang tinggi 5 cm untuk lapis surabaya, karena saya inggin lapis surabaya yang agak tinggi gt.
ReplyDeleteLoyang saya juga rata-rata tingginya 5 cm kok. Kemungkinan apinya terlalu besar, jadi setelah matang mengecil. Biasanya memang agak mengkerut sedikit, tapi tidak sampai berbeda jauh kok.
Deletembk mau tanya kalo kue ny biar lembut, tp lembutnya tidak seperti spon,, lembut nya remah,, gmn y cara mya,,
ReplyDeleteBiasanya cake yang enak justru yang tidak beremah. Biasanya yang mengandung banyak terigu dan kurang mentega lah ang hasil akhirnya beremah.
Delete