BLOG ini adalah karya pribadi saya. Karena itu mohon untuk TIDAK menggunakan/mengcopy/mengedit foto-foto yang ada di blog ini dan memanfaatkannya untuk keperluan komersial/umum tanpa ijin tertulis dari saya. Jika ingin mengcopy-paste isi maupun foto yang ada di blog ini untuk keperluan pribadi, diharapkan menyebutkan sumber dan link asal.

"JANGAN ASAL COPY-PASTE karena BLOG JUGA ADALAH HASIL KARYA CIPTA. Biasakan untuk meminta ijin kepada pemilik karya atau paling tidak menyebutkan sumber asal." (Sumber: JACP. http://anotherfool.wordpress.com/jacp/ )


Tuesday, May 24, 2011

PEMBUATAN SELAI NANAS UNTUK ISIAN NASTAR

Nastar sangat digemari banyak orang. Saat ini banyak sekali varian nastar yang dijual di pasaran, mulai dari yang "old fashioned", sampai yang dibentuk bermacam model dan isian selainya.
Tapi tetap saja yang paling digemari adalah yang bentuknya tradisional, bulat, dengan olesan kuning telur di atasnya (kadang diberi cengkeh juga).

Untuk menghasilkan nastar yang enak, tentunya bahan-bahannya harus dalam kondisi segar dan berkualitas. Penggunaan butter dalam nastar besar sekali pengaruhnya, setelah matang akan menciptakan aroma dan rasa sesuai dengan kualitas butter/margarin yang digunakan.
Dan yang tidak kalah penting adalah kualitas selai yang digunakan.

Aku pernah mencoba membuat nastar, dengan adonan yang sama persis, dengan isian 2 selai yang berbeda. Yang satu selai homemade buatanku sendiri, dan satunya selai yang beli jadi.
Ternyata..... rasanya waktu dimakan amat sangat berbeda.
Adonan yang menggunakan campuran butter wijsman, diberi selai homemade, aroma dan taste butternya jadi enak sekali, rasa selainya pun pas dan enak.
Sedangkan adonan yang sama, diberi selai yang kubeli, aroma dan taste dari wijsman hilang sama sekali, dan rasa selainya kurang enak.

Jujur saja tadinya aku maunya pake selai jadi, karena proses pembuatan selai yang lamaaaaaaaaaaaaaaaaaa................. sekali. Tapi setelah membandingkan hasilnya, akhirnya aku kembali pada selai homemade buatan sendiri saja deh... daripada nastarnya jadi nggak enak hehehe....

Biasanya aku membeli nanas segar yang masih berkulit, lalu minta tolong penjualnya untuk mengupas kulitnya. Karena belinya sekaligus agak banyak, jadi aku pesan dulu, nanti janjian jam berapa diambil.

Sesampai di rumah, nanas langsung dicuci bersih, lalu ditiriskan.
Siapkan blender yang untuk membuat juice dan wajan besar.
Nanas yang sudah bersih dibuang tengahnya, dipotong kecil-kecil, lalu diblender.
Nyalakan api kecil, masukkan nanas yang sudah halus ke dalam wajan.
Sembari melanjutkan proses blender, sesekali aduk-aduk nanas yang di wajan.
Sampai selesai semua, sesekali nanas diaduk-aduk agar tidak sampai gosong bawahnya. Dulu pernah satu kali aku tinggal agak lama, alhasil bagian bawahnya gosong, jadi selainya lebih kehitaman hehehe....
Terus saja diaduk-aduk. Hati-hati ya, pada saat mulai mengental, letupannya panas sekali kalau sampai kecipratan, tanganku sampai ada bekas lukanya akibat membuat selai nanas ini hehehe....
Sampai airnya habis, masukkan gula pasir dan bubuk kayu manis.
Setelah itu diaduk-aduk terus sampai menjadi liat/agak padat, kira-kira bisa dipulung.
Mudah ya.... tapi mengaduknya itu yang butuh kesabaran dan tenaga, karena nggak bisa ditinggal lama, dan prosesnya lama karena harus dengan api kecil.
Pada saat adonan sudah habis airnya, ngaduknya jadi berat hehehe....
Sekali membuat selai biasanya 3-4 jam an baru selesai. Malah yang terakhir sampai 4,5 jam, karena kebetulan dapat nanas yang besar-besar (masih dapat bonus pula), jadi wajannya sampai nggak cukup, nunggu agak "surut" baru dituang lagi.
Saranku, kalau membuat selai nanas, sekalian yang banyak, sepenuhnya wajan, karena membuat sedikit pun lamanya sekitar 3 jam.

Karena itu, kalau ada yang bilang, "wah nastarmu mahal", ya silakan dicoba membuat sendiri saja..... pengorbanan untuk membuat nastar ini sangat besar, mulai dari proses membuat selainya (apalagi kalau kecipratan berkali-kali), sampai memulungi satu-persatu nastarnya secara manual... weleh weleh..... capek bener lho.... apalagi semua dikerjakan sendiri.... Kalau bukan karena i love baking mungkin males.com jualan nastar hahahaha......
Apalagi kalau dibanding-bandingkan harga dengan produk orang lain yang rasanya (maaf) nggak ada apa-apanya deh..... padahal cuma selisih sedikit harganya....
Ya sudahlah.... selera orang beda-beda kok.... Nyatanya aku punya kawan dekat keluarga di Surabaya yang sudah sering repeat order untuk nastar dan peanut butter cookies. Thank you atas kepercayaanmu ya Bos..... ^_^

Jadi ngelantur deh ceritanya kemana-mana hihihihihi.......
Ini resep selai nanas yang aku pakai:

SELAI NANAS
Sumber: Fatmah Bahalwan

4 bh nanas palembang
200 gr gula pasir
1 sdt garam
1 ptng kayu manis

Cara membuatnya ya seperti di atas tadi.
Untuk nanasnya, di Banyuwangi sini jarang ada nanas palembang, jadi seadanya saja, hasilnya tetap uenak kok....
Pertama kali membuat selai nanas ini, aku membuat 4 buah saja sesuai resep, dan lamanya 3,5 jam. Setelah itu aku membuat selalu sekaligus banyak, 15-18 buah nanas, hanya biasanya ukuran buahnya agak kecil.
Terakhir kemarin aku membuat 16 buah nanas sekaligus dengan ukuran agak jumbo, makanya sampai nggak cukup wajannya.....hehehe....

Hmmmm... mudah-mudahan berguna ya..... 
Aku lupa memotret yang sudah jadi, menyusul saja foto selainya ^_^

2 comments:

  1. Ditempat kami banyak buah nanas, bagaimana caranya agar bisa jadi home industri

    ReplyDelete
  2. Wah kalau banyak buah nanas, bisa diproduksi menjadi selai nanas, lalu bisa dipasarkan, baik ke wilayah sekitar, ataupun nasional melalui internet. Bisa menggunakan kemasan botol dan diberi label yang menarik, supaya menarik minat pembeli ^_^

    ReplyDelete