BLOG ini adalah karya pribadi saya. Karena itu mohon untuk TIDAK menggunakan/mengcopy/mengedit foto-foto yang ada di blog ini dan memanfaatkannya untuk keperluan komersial/umum tanpa ijin tertulis dari saya. Jika ingin mengcopy-paste isi maupun foto yang ada di blog ini untuk keperluan pribadi, diharapkan menyebutkan sumber dan link asal.

"JANGAN ASAL COPY-PASTE karena BLOG JUGA ADALAH HASIL KARYA CIPTA. Biasakan untuk meminta ijin kepada pemilik karya atau paling tidak menyebutkan sumber asal." (Sumber: JACP. http://anotherfool.wordpress.com/jacp/ )


Monday, August 22, 2011

ROTI TAWAR PANDAN

 
Roti tawar pandan ini merupakan modifikasi dari resep Roti Tawar Susu.
Entah kenapa kok aku lebih suka roti tawar yang beraroma pandan ya... hehehe.... wanginya enak gitu lho....



ROTI TAWAR PANDAN
by: Irene Susianto
Bahan:
800 gr terigu protein tinggi
200 gr terigu protein sedang
15 gram ragi instan
4 gram bread improver
4 gram bread emulsifier (optional, bisa dihilangkan jika tidak ada)
80 gram gula pasir
2 butir telur
40 gram susu bubuk
300 ml susu UHT dingin
200 air es
3 sendok teh pasta pandan yang enak (aku pakai Hamer)
60 gram mentega putih
15 gram garam

CARA MEMBUAT
- Aduk tepung, ragi instan, gula pasir dan susu bubuk.
- Masukkan telur, aduk rata
- Tambahkan pasta pandan, lalu masukkan susu dingin dan air es sedikit - sedikit lalu uleni sampai kalis.
- Masukkan mentega putih dan garam sambil uleni sampai adonan kalis elastis.
- Bulatkan dan diamkan adonan selama 30 menit
- Kempiskan adonan lalu bagi 2 bagian.
- Bulatkan setiap bagian
- Diamkan 10 menit.
- Giling masing - masing adonan, lalu gulung. Lakukan dua kali
- Letakkan dalam loyang roti tawar tertutup ukuran 30 x 13 x 13 cm yang diolesi margarin/olesan loyang.
- Tutup cetakan, jangan sampai tertutup sempurna, sisakan 1/4 yang tidak tertutup loyang. Tutup loyang yang nantinya akan tersentuh roti harus diolesi margarin supaya ketika tutup roti dibuka tidak sulit.
- Diamkan adonan 75 sampai 90 menit sampai adonan setinggi cetakan. Tutup loyang. Oven 25 menit dengan suhu 190 derajat celcius
- Potong-potong menggunakan pisau bergerigi atau pisau elektrik supaya potongannya bisa tipis dan rata.....
- Hasilnya? Enak banget wangi pandannya, rasa susunya juga terasa, rotinya lembut dan wangi.....
- Kalau mau, kulitnya bisa juga dibuang supaya yang tersisa bagian lembutnya saja.
- Dimakan dengan cheese spread, lalu ditaburi mesyes dan susu kental manis..... wooww.... enak luar biasa deh..... ^_^

Catatan:
- Kalau ingin roti tawar yang tidak persegi empat, tidak perlu menggunakan loyang yang berpenutup, cukup loyang yang berukuran 22 x 10 x 7 cm, yang diolesi margarin.
- Bagian atas adonan diolesi susu.
- Untuk roti yang tampak di foto, ada sebagian adonan yang aku campur dengan pasta coklat, untuk memberikan variasi rasa dan aroma.

TIPS MENGHITUNG BERAT ADONAN YANG SESUAI DENGAN LOYANG
- Untuk loyang bertutup, rumus perhitungannya adalah:
berat adonan = volume loyang roti (panjang x lebar x tinggi) dibagi faktor 5,2

- Untuk loyang terbuka, faktornya 4,5.
berat adonan = volume loyang roti (panjang x lebar x tinggi) dibagi faktor 4,5

Jadi misal yang saya gunakan adalah loyang tertutup berukuran 30X13X13, maka berat adonannya:
(30X13X13) : 5,2 = 975 gram
Sebetulnya lebih mudah membuat roti tawar lho, daripada roti manis, karena nggak usah repot membulatkan satu-persatu, jadi irit waktu dan tenaga... hehehe.....

Kalau sudah bisa membuat roti manis, bikin roti tawar? Keciiiilll..... ^_^

41 comments:

  1. mba aku coba resepnya ya...,soalnya anakku suka banget roti ini,di sini (Qatar) ga ada yg jual,kalo susu UHT tuh sama ama susu evaporated bukan...? ma kasih

    ReplyDelete
  2. Silakan... semoga jadinya sesuai yang diharapkan ya... Kalau susu evaporated lain dengan UHT. Kalau adanya susu evaporated, diencerkan dulu dengan air, perbandingannya 1:1. Dengan susu evaporated, hasilnya pasti akan lebih gurih deh.... selamat mencoba ya... ^_^

    ReplyDelete
  3. mohon izin copy ya mbk,aq lg pengen blajar buat roti. Thanks before

    ReplyDelete
  4. salam sis, mau tanya. saya coba membuat tapi kok tidak seperti gb. sepertinya menarik.
    dan rotinya dimakan agak kenyal, tidak seperti roti pandan yang biasa kami beli di toko-toko roti atau hypermart.

    Dan bagaimana caranya membuat roti tawar pandan tetap harum / wangi pandan.
    Karena saat meng adon wangi pandan begitu wangi. tetapi setelah di panggang, tidak tercium wangi pandannya. demikan ketika telah selesai, dan didinginkan. tidak tercium wangi pandan.

    Apa dengan pandan alami bisa lebih wangi ?

    Thanks

    ReplyDelete
  5. Apakah pengulenannya sudah sampai kalis elastis? Kunci dari pembuatan roti adalah pengulenan yang sampai kalis elastis, jika tidak, roti bisa menjadi kurang empuk, dan cepat keras biarpun baru sehari.

    Untuk wangi pandannya, gunakan pasta pandan yang baik, karena tidak semua pasta akan memberi hasil yang sama. Kebetulan saya menggunakan pasta pandan merk Hamer, dan sejauh ini saya puas dengan hasilnya. Pada saat dipanggang maupun dimakan, wangi pandannya tetap terasa....
    Kalau mau dengan pandan alami tentunya lebih baik, tapi biasanya repot, karena untuk menghasilkan extract pandan dibutuhkan daun pandan yang banyak hehehe... selain itu pohon pandan juga ada yang wangi dan ada yang kurang wangi....

    Mudah-mudahan lain kali bisa berhasil ya.... ^_^

    ReplyDelete
  6. mb,, ria izin ngopi ya...

    ReplyDelete
  7. mb, izin copy resepnya ya...

    ReplyDelete
  8. Klo pake otang apa trikx...spy atas roti coklat...pernah bikin roti unyil tp bag bwhx keras n gosong

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tidak ada trik khusus untuk memanggang roti, pertama dimasukkan ke rak paling bawah, lalu dipindah ke rak paling atas supaya bagian atasnya kecoklatan. Kalau bagian bawahnya keras, bisa jadi apinya kebesaran...
      Mohon maaf, tapi lain kali tolong gunakan bahasa yang jelas ya, saya tidak terbiasa dan tidak suka menggunakan bahasa yang disingkat-singkat, apalagi yang pakai x x...

      Delete
  9. kebetulan aq mau bikin roti tawar pake loyang tertutup & ketemu sama blog ini. sangat sangat membantu infoya, terutama rumus menghitung berat adonan. thx mbk irene...... salam kenal ya....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal kembali, Vhita... senang jika bisa membantu... ^_^

      Delete
  10. salam kenal mbak irene. blogsnya bgus bgt dan kebetulan saya lagi suka buat roti tawar dan coba pake resep embak diataas. dengan perhitungan rumus yang embak kasih saya menggunakan loyang ukuran 30x13x13. dan total berat adonan 1kg. tapi adonan yang saya buat tidak bisa mengembang setinggi loyang. apakah dengan menambahkan jumlah ragi bisa mengatasi masalah tersebut. mohon pencerahannya. terima kasih. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga Mas Dicky... Terima kasih atas apresiasinya.... ^_^
      Seharusnya dengan ragi sesuai resep di atas sudah cukup mengembang dengan baik kok, kalau mau ditambahkan pun jangan terlalu banyak ya... takutnya jadi mudah over fermentasi sehingga menimbulkan rasa asam.
      Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses pengembangan/proofing adonan, di antaranya yang terpenting adalah, adonan untuk rerotian, harus sampai kalis elastis. Paling sering pada tahap ini yang tidak tercapai. Jadi adonan tidak boleh hanya kalis saja tetapi harus kalis dan elastis, bila ditarik sampai tipis sekali tidak akan robek. Jika adonan hanya sebatas kalis saja, akan sangat mempengaruhi proses proofingnya, jadi susah mengembang sempurna.
      Selain itu bisa juga faktor cuaca, misal cuaca yang dingin, proses proofing akan lebih lambat. Karena itu, kalau sudah yakin adonan kalis elastis, sedangkan mengembangnya lambat, bisa ditambahkan waktunya. Misalnya di resep di atas proofing selama 90 menit, bisa ditambahkan 30 menit menjadi 2 jam.
      Jika adonannya bagus, pada saat dipanggang juga masih akan mengembang lagi sedikit, sehingga yang tadinya bagian sudut-sudut loyang belum terisi penuh, pada saat dipanggang akan jadi penuh sampai ke tiap sudut...
      Mudah-mudahan apa yang saya berikan ini bisa bermanfaat ya.... dan semoga sukses membuat rotinya... ^_^

      Delete
    2. Pagi Emba Irene.... Aku udh coba untuk yang kedua kalinya menambah waktu pengadonan sampai adonan menjadi kalis dan elastis dari sebelumnya dan waktu fermentasi menjadi 2 jam.
      cuma kali ini ku pake campuran tepung gandum utuh dan chakra perbandingan 1:1. pengembangan pun sempurna tapi ketika selesai dipanggang bagian tengah roti menyusut hampir setengah bagian roti. alhasil gagal lagi.. hehe tetep semangat mau coba lagi biar bisa buat roti yang bagus seperti emba Irene.oh ya apakah penggunaan kedua bahan : bread improver dan emulsifer sangat mempengaruhi hasil pengembangan dan pemanggangan roti. karena sulit di lokasi ku cari bread emulsifier bahkan toko titan yang lengkap sekalipun. mohon pencerahanya maklum masih awam buat roti. terima kasih... :)

      Delete
    3. Hallo lagi mas Dicky.... ^_^
      Bread improver dan bread emulsifier tidak berpengaruh kok, pada hasil pengembangan dan pemanggangan roti. Pengaruhnya hanya pada tekstur roti yang jadi lebih lembut, dan lembutnya lebih tahan lama saja...
      Sebetulnya sudah bagus kalau dicampur whole wheat, mengembangnya bisa sempurna. Saya kadang membuat roti yang dicampur whole wheat, kadang jadi susah mengembang hehehehe.... perbandingannya pun hanya 1:4, misal whole wheat 1 ons, terigu cakranya 4 ons. Tapi memang dengan whole wheat, roti jadi lebih menyehatkan....
      Bagus jangan mudah menyerah... mudah-mudahan yang berikutnya lagi, makin bagus dan berhasil ya membuat rotinya... saya pun dulu gagal berkali-kali kok hehehe....
      Salam roti..... ^_^

      Delete
  11. Halo mau tanya sis itu potong rotinya rapih sekali pakai pisau roti atau pisau elektrik yah?
    Saya selalu membuat roti tawar dari 100% tepung gandum organik.. Hasil rotinya memuaskan, tapi kendalanya adalah pada proses pemotongannya.. Setiap saya slice dgn pisau roti, harus tebal2 :( kalau potong size normal seperti foto mbak di atas pasti deh jadi patah/kebelah2 potongan rotinya..

    Mohon ilmu nya mbak siapa tau bisa memberikan saran :) ?

    Thank you

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pertama-tama, nama saya bukan siska tapi irene, jadi mohon tidak memanggil saya sis....
      Jawaban untuk pertanyaannya, saya selalu menggunakan pisau elektrik untuk memotong roti agar hasilnya rapi dan cantik. Semoga membantu....

      Delete
  12. bu, sy tertarik ingn buat roti tawar, tp sy hanya punya loyang biasa yg tanpa tutup(loyang bolu cake itu lho bu). apa bs jadi y? trus kl motngnya pake pisau dapur biasa apa bisa ya bu?trimakasih banyak y

    ReplyDelete
    Replies
    1. Membuat roti tawar dengan loyang biasa, bisa saja kok, hasilnya akan seperti roti tawar yang bagian atasnya bulat itu... Kalau memotongnya dengan pisau biasa bisa saja, hanya saja tentunya akan plentat-plentot ya... karena roti tawar ini lembut sekali... tapi layak dicoba kok ^_^

      Delete
  13. thx ya bu. oke2, ntar sy cb ;)

    ReplyDelete
  14. Mb knp sy buat roti tawar pake loyang tutup bagian tengahnya kempes ato menciut,,,?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berarti adonannya kurang banyak, atau adonannya agak terlalu banyak cairan sehingga mengembang besar saat dipanggang tapi lalu mengkerut lagi....

      Delete
  15. Ijin copy y. Thanks banget untuk resepnya

    ReplyDelete
  16. Mbk Irene bread emulsifier itu seperti apa? Apa seperti SP atau TBM gt?
    Cetakan roti tawar yg sebesar itu beli d mn ya? Mksh mbk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Coba browsing di google, bread emulsifier. Ada kok contoh-contoh merknya. Saya beli di Surabaya.

      Delete
  17. salam kenal bu, ijin copy resepnya ya

    dan ada yang ingin saya tanyakan
    saya beberapa kali bikin roti tawar... tapi dalamnya masih agak lengket. seperti kurang matang. bagaimana cara mengkontrol apakah roti ini sudah matang atau belum ya? apakah selama pengovenan harus api besar terus ya bu? atau perlu dikecilkan beberapa menit setelahnya.
    atau ada hal lainnya

    terimakasih sebelumnya bu irene

    ReplyDelete
    Replies
    1. Silakan dipakai resepnya ^_^
      Kalau dalam belum matang, luar sudah matang, berarti apinya terlalu besar. Coba dikecilkan sedikit. Semoga bermanfaat ^_^

      Delete
  18. Salam kenal, Mbak
    mau tanya, kalau resep di atas, jadinya 2 loyang ukuran 30 x 13 x 13 cm? atau kebetulan bikinnya 2 resep?
    dan sekalian bertanya, bagaimana cara tahu roti tawar sudah matang sempurna kalau loyang tertutup? berdasarkan yang saya baca,roti kalau diketuk terdengar bunyi kopong, berarti sudah matang, kalau loyang tertutup, tidak apa tutupnya dibuka ketika memanggang

    br//
    frida

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal frida...
      Iya satu resep jadi 2 loyang.
      Kalau saya dikira-kira yah, biasanya dengan suhu yang tepat, kalau kulitnya sudah coklat, dalamnya sudah matang.

      Delete
  19. Halo mba irene...ooh resep diatas utk 2 loyang uk 30x13x13 ya?? berarti kalau saya mau buat satu loyamg saja pakai setengah resep ya mba?

    ReplyDelete
  20. Malam mbak saya mau nanya klu pakai loyang 26x12x12 yg ttp..bearti adonanx cuman 720g..
    Itu adonan total 1 loyang 720 ya??
    Atau 1440 satu loyang?? Jd buat 1 loyang
    2 bulat masing2 720?? 😇😇😇

    ReplyDelete
    Replies
    1. Satu loyang hanya diisi satu bulatan roti saja kok, jadi betul adonannya 720 gram untuk satu loyang. Karena roti tawar loyangnya panjang, adonannya dibuat lonjong agar mengembangnya lebih cepat merata menutupi seluruh loyang. ^_^

      Delete