Sudah lama aku penasaran membuat pastry. Aku selalu ragu-ragu karena takut tidak bisa di bagian melipat-lipat adonannya. Tapi akhirnya kuberanikan diri untuk mencobanya, kalau tidak dicoba, mana bisa tahu tingkat kesulitannya, dan bisa atau tidaknya....
Aku mencoba resep di bawah ini, dan hasilnya menurutku memuaskan. Cuma kendalanya kalau sudah kelamaan jadi nggak renyah lagi hehehe..... tapi rasanya enak kok, worth to try.... ^_^
CHOCOLATE DANISH PASTRY
sumber: www.sajiansedap.com, dengan sedikit modifikasi
Bahan dasar danish pastry:
500 gram tepung terigu protein tinggi
75 gram gula pasir halus
30 gram susu bubuk
10 gram ragi instan
150 gram es serut
2 1/2 sendok teh (15 gram) pasta vanila - aku nggak pakai
100 ml air es
1 sendok teh garam
Bahan lapisan:
250 gram danish pastry margarin, giling tipis dengan dua plastik
Bahan isi:
24 buah chocolate stik - ini aku ganti dengan meises (kalau ada lebih baik selai coklat saja)
Bahan olesan (aduk rata):
1 kuning telur
1 sendok makan susu cair
Cara Pengolahan :
- Campur tepung terigu, gula pasir halus, susu bubuk, dan ragi instan. Aduk rata.
- Masukkan es serut dan pasta vanila. Uleni rata. Tambahkan air es sedikit-sedikit sambil diuleni sampai kalis.
- Masukkan garam. Uleni sampai setengah elastis. Diamkan 15 menit dalam lemari es.
- Giling tipis adonan memanjang sambil ditabur tipis tepung. Letakkan pastry margarin di tengah adonan. - Lipat sampai tertutup rapat.
- Giling lagi adonan memanjang. Lipat bagian atas ke arah tengah dan bagian bawah ke arah tengah (lipatan single).
- Giling lagi memanjang. Lipat single sekali lagi. Istirahatkan dalam lemari es 15 menit.
- Giling lagi memanjang dan lipat single sekali lagi. Diamkan dalam lemari es 15 menit lagi. Adonan siap digunakan.
- Giling adonan memanjang setebal 0,6 cm. Potong-potong persegi panjang dengan ukuran 8x12 cm.
- Letakkan 2 potong cokelat. Gulung. Rekatkan ujungnya dengan air.
- Letakkan di loyang tanpa dioles margarin. Diamkan 75 menit sampai 3/4 mengembang. Oles dengan bahan olesan.
- Oven 25 menit dengan suhu 180 derajat Celcius sampai matang.
- Untuk 12 buah
Agak rumit memang, proses membuatnya. Butuh kesabaran dan cukup banyak waktu.... tapi cukup sepadanlah dengan hasilnya.... Waktu itu aku membuat 1/2 resep, dan ukurannya pun kubuat agak kecil-kecil. Aku gulung dan potong-potong supaya cepat membuatnya hehehe...
Berani mencoba? ^_^
BLOG ini adalah karya pribadi saya. Karena itu mohon untuk TIDAK menggunakan/mengcopy/mengedit foto-foto yang ada di blog ini dan memanfaatkannya untuk keperluan komersial/umum tanpa ijin tertulis dari saya. Jika ingin mengcopy-paste isi maupun foto yang ada di blog ini untuk keperluan pribadi, diharapkan menyebutkan sumber dan link asal.
"JANGAN ASAL COPY-PASTE karena BLOG JUGA ADALAH HASIL KARYA CIPTA. Biasakan untuk meminta ijin kepada pemilik karya atau paling tidak menyebutkan sumber asal." (Sumber: JACP. http://anotherfool.wordpress.com/jacp/ )
"JANGAN ASAL COPY-PASTE karena BLOG JUGA ADALAH HASIL KARYA CIPTA. Biasakan untuk meminta ijin kepada pemilik karya atau paling tidak menyebutkan sumber asal." (Sumber: JACP. http://anotherfool.wordpress.com/jacp/ )
Sore Mbak Irene.
ReplyDeleteKembali lagi nih (nanya -) ).
Saya pernah mencoba beberapa kali buat pastry dan hasilnya sampai saat ini saya masih belum bisa disimpulkan alias masih nggak sukses.
Sekali pernah hasilnya berlayer2 dan renyah/krispy dugaan saya karena panggangnya pakai api kecil.
Tapi saat coba buat lagi, hasilnya kok malah jadi dengan tekstur roti dan gak mirip pastry ...hadehhh.
untuk pastry, apakah mengunakan api kecil atau api sedang
yah Mbak Irene, saya curiga kalau pakai api kecil, adonan akan mengembang jadi tekstur roti karena panasnya perlahan, tapi kok waktu saya coba dengan api besar, kok jadi roti juga.?
perasaan sudah di dinginan lama di freezer samapai ngebentuk lapis2 penampangnya kalau dipotong2, tapi pas dioven kok berbentuk roti?...
terima kasih banyak
yohanesr
Ohh..iya... maaf, saya jarang buat ini karena semuanya lemak (abis jumlah korsvet/mentega/butternya 1/2 dari tepung nya...glekkkk)-- nggak sehat, tapi karena penasaran bentuknya pastry yang unik kelihatannya "susah" saya jadi nekad buat.
ReplyDeletesaya yg kemarin tanya2 mbak mengenai roti yang mentul2.
terima kasih banyak
yohanes r
Hallo Yohanes... iya saya masih ingat kok... gimana untuk per-roti-annya sudah makin mahir tentunya ya sekarang hehehe.... Jujur saja saya jarang sekali membuat pastry. Mungkin baru 2-3 kali saja. Sama denganmu, saya juga membuat karena penasaran dan tertantang saja karena membuatnya memang ribet. Butuh waktu lama, sedangkan sekarang ini kalau hari Minggu seringnya sudah capek dulu paginya bersepeda hehehe.... Saya rasa kalau masalah api nggak terlalu berpengaruh dengan tekstur akhirnya yang seperti roti atau berlapis-lapis. Rasanya lebih karena proses melipat-lipat adonannya. Nggak yakin juga sih, tapi saya pernah membuat dengan ai besar maupun kecil, jadinya tetap berlapis-lapis kok... waktu itu pernah dengan api besar ternyata kegosongan, jadi dikecilkan untuk loyang berikutnya, tapi tetap jadi dan nggak terlalu gosong hahaha... belum nemu tips n trik nya untuk pastry ini, karena masih jarang ditekuni. Maaf ya tidak banyak membantu, karena belum banyak pengalaman juga di pastry... ^_^
DeleteTerima kasih Mbak jawabannya.
ReplyDeletekelihatannya memang bukan masalah api nya yah.... ceritanya saya sudah buat di rumah dan berhasil,crispy serta layer2. Nah pas ke tempat kakak perempuan di cibubur, sok lihay saya demo .. bilangnya "gampang kok buat pastry,ada bahannya nggak?". memang nggak saya simpan lama di lemari es, dan main lipat, kasih tepung (biar pisah maksudnya),lipat lagi,terus panggang.... (adonan diboongin dng cara diatas biar cepat ngejer waktu pulang ke bogor)..potong2... itulah jadinya roti empuk bukan crispy. sedikit malu sih, cuma biasa :ngeles, OOooo ini salahnya apinya kekecilan.
berarti salahnya waktu lipat melipat disana ya, karena lemak sama tepungnya belum sempat keras jadi menyatu di adonan, pantesan jadi tekstur roti...
Saya mau coba buat pastry lagi, dibilangin sama istri.. jangan..nanti anakmu gimbul2 makan banyak lemak...hehehehe -), ngotot: kalau nanti buat kita kasih tetangga aja jangan kita yg makan,yg penting nyoba.... (dasar-dimana2 bapak2 tuh ngototan).....,ditimpali: kalo gitu ngapain buat capek2?... wkwkwkwkwk. nasib.
makasih ya mbak sharingnya.
yohanes r
Hohohoho... ternyata begitu masalahnya ya.... ya nggak apa-apa Yohanes, jadi pelajaran dan pengalaman buat kita juga ya... makanya itu juga yang kadang bikin saya males, karena butuh waktu lamaaaaaa kalau mau bikin pastry...
DeleteSebetulnya nggak apa-apa kok, dijelaskan sama istri tercinta, sesekali bikin pastry, yang penting jangan terlalu sering. Segala sesuatu kalau berlebihan kan tentunya tidak baik. Kalau sesekali untuk icip-icip dan percobaan jangan takut dong... suami saya juga bobotnya naik banyak semenjak menikah, tapi saya nggak melarang makan apa pun, yang penting jangan berlebihan. Kalau anak, saya lebih bebaskan lagi, karena mereka masih dalam masa pertumbuhan. Yang penting energinya disalurkan untuk kegiatan positif. Putri saya semata wayang, makannya termasuk banyak, tapi badannya bisa dibilang kurus karena kegiatannya banyak, jadi saya bolehkan makan apa saja (saya berusaha membuatkan jajanan juga supaya tidak jajan di luar), pola makan sehari2 juga hampir setiap hari selalu ada sayur, dan jus buah buatan sendiri tiap hari. Kalau jajan atau makan di luar memang jarang karena kuatir akan kebersihannya. Tapi bukan tidak boleh sama sekali lho... anak saya kebetulan kurang suka jajan di luar, lebih suka minta dibuatkan spaghetti, misua, bakmi goreng, pisang keju, atau apa saja sama mamanya hehehe...
Intinya, hidup sehat bukan tidak makan sesuatu sama sekali, tapi justru pola makan seimbang. Lemak mungkin tampaknya menggemukkan, tapi nasi juga lhoooo.... saya saja suka sekali makan gajih/lemak kalau ada pada sate hihihi... tapi hari-hari berikutnya dibanyakin makan sayur atau buahnya... So, mari kita membuat pastry dan lain-lainnya tanpa ragu hehehehe....
Benar tuh Mbak Irene... thanks sharingnya yah.
Deleteregard
yohanesr
Sama-sama Yohanes... semoga sama-sama bermanfaat bagi kita ya... ^_^
Delete