Bagi sebagian orang, kue yang dipanggang dengan oven mempunyai lebih banyak faktor kesulitan atau kegagalan. Karena itu banyak yang memulai belajar dengan mengukus.
Kebetulan aku kurang suka kue kukus hahahaha.... tapi bukan berarti nggak enak lho.... banyak kok kue kukus yang enak-enak, mungkin masalah selera saja ya..... Nyatanya putriku justru suka kue-kue yang dikukus, apalagi kalau tengahnya dicampur selai atau susu kental..... hmmm suka banget tuh dia.....
Untuk mengukus, tidak harus mempunyai kukusan besar, yang kecil pun cukup kalau untuk konsumsi keluarga sendiri.
Untuk kukusan aku punya 2 macam:
1. Kukusan jadul
Ini kukusan warisan dari mamiku, karena sudah nggak pernah dipakai lagi. Dulu mami sering membuat bolu kukus, aku masih ingat sering disuruh ikut bantu nglipetin kertasnya. Jaman sekarang, paka kertas cupcake tinggal pasang beres deh.......
Kukusan ini sebetulnya cukup besar, hanya kalau loyangnya kotak cuma muat yang ukuran 24cm maksimal. Kalau loyangnya bundar bisa muat sampai ukuran 30cm kayaknya.
Biasanya aku pakai kalau ada yg pesan brownies kukus cuma 1-2 buah saja atau kalau membuat kue kukus yang jumlahnya sedikit.
Karena bentuk atasnya sudah kerucut, uap air tidak akan jatuh ke bawah menetes di permukaan kue, tapi mengalir ke samping.
2. Klakat besar
Klakat ini ukurannya 40cmX40cm, aku beli tahun 2010 lalu.
Aku membelinya di daerah Kalibaru. Di sana sepanjang jalan banyak sekali pengrajin loyang, kukusan dan alat-alat rumah tangga. Jadi harganya relatif lebih murah daripada beli di toko.
Klakat ini terpakai kalau butuh mengukus cake kukus yang loyang 30cmX30cm, dan tahun lalu untuk ngukus nasi kuning buat tumpeng ultah putriku. Sarangan bawaan klakat ini ada 2, lubang kecil dan lubang besar.Yang biasa aku pakai yang lubang besar.
Sama dengan kukusan yang di atas, permukaannya kerucut, jadi uap air tidak menetesi adonan kue. Kalau klakat/kukusan yang tutupnya tidak berbentuk kerucut, sebaiknya gunakan serbet bersih untuk melapisi tutupnya (bagian dalam) supaya uap airnya tidak jatuh ke adonan. Kalau ketetesan, adonannya nanti bisa "berjerawat" alias tidak rata, banyak lubang-lubangnya hehehe.....
Mengukus kue memang relatif lebih mudah, karena tidak akan gosong, tapi juga harus diperhatikan ada saatnya mengukus dengan api besar, sedang, atau kecil. Perhatikan baik-baik petunjuk tiap resep sebelum mencobanya ya.....
Selamat mengukus.... ^_^
BLOG ini adalah karya pribadi saya. Karena itu mohon untuk TIDAK menggunakan/mengcopy/mengedit foto-foto yang ada di blog ini dan memanfaatkannya untuk keperluan komersial/umum tanpa ijin tertulis dari saya. Jika ingin mengcopy-paste isi maupun foto yang ada di blog ini untuk keperluan pribadi, diharapkan menyebutkan sumber dan link asal.
"JANGAN ASAL COPY-PASTE karena BLOG JUGA ADALAH HASIL KARYA CIPTA. Biasakan untuk meminta ijin kepada pemilik karya atau paling tidak menyebutkan sumber asal." (Sumber: JACP. http://anotherfool.wordpress.com/jacp/ )
"JANGAN ASAL COPY-PASTE karena BLOG JUGA ADALAH HASIL KARYA CIPTA. Biasakan untuk meminta ijin kepada pemilik karya atau paling tidak menyebutkan sumber asal." (Sumber: JACP. http://anotherfool.wordpress.com/jacp/ )
Makasih infonya ,,,,,,,
ReplyDeleteSama-sama.. semoga bermanfaat ^_^
DeleteHarganya kak?
ReplyDeleteTanya sama yang jual saja ya, saya rasa harga sekarang sudah tidak relevan.
DeleteKalo mau pesan alat kukus gimana caranya
ReplyDeleteSepertinya Anda punya gelar akademis tapi tidak suka membaca ya?
Deletewah, kukusan yang terakhir, paling favorit but ngukus bolu kukus
ReplyDeleteBuat ngukus apa saja juga mantap kok hehehehe
Deletenaksir ma kukusan yg no 2 bentuky bagus
ReplyDeleteTerima kasih ^_^
Delete